farmasi
Kamis, 05 Februari 2015
Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Pil Nexium 40 mg mengandung zat esomeprazole magnesium
Pendistribusian legal
Di Amerika Serikat, seorang medis profesional dapat memperoleh obat dari perusahaan farmasi atau farmasi (yang membeli obat dari perusahaan farmasi). Farmasi dapat juga menyediakan obat secara langsung kepada pasien bila obat tersebut dapat dengan aman digunakan sendiri, atau diberi kuasa dengan preskripsi yang ditulis oleh dokter.
Kebanyakan obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama kali dipasarkan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk meringankan biaya. Ketika paten untuk suatu obat berakhir, obat generik dibuat dan diedarkan oleh perusahaan saingan yang menyebabkan harga murah. Obat yang tidak membutuhkan preskripsi dari orang medis profesional dikenal dengan nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter, yang berarti di kasir) dapat dijual di toko biasa.
Di Indonesia, obat mahal lebih banyak karena besarnya biaya pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat ethical. Walaupun secara hukum promosi obat jenis ini tidak perbolehkan, tetapi secara praktik, banyak biaya yang diserap oleh tenaga medis sendiri.
OTC (Over The Counter) merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa disebut juga dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" . Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang dengan mudah diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.
Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluwarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan), kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.
Klasifikasi
Obat dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, atas dasar mekanisme aksi, efek dan status (legal atau tidak legal).
Analgesik obat pembunuh rasa sakit.
Non-NSAID antipiretik
Acetaminophen (juga dikenal dengan parasetamol, atas atas nama dagang Tilenol), yang dapat menyebabkan masalah lever bila digunakan secara kronik.
NSAIDS
Aspirin atau ASA (acetylsalicylic acid), yang juga antipiretik
Ibuprofen (juga dikenal dengan nama dagang: Advil, Motrin, Nuprin and Brufen)
Opioids, narkotik pembunuh rasa sakit yang kuat dan membuat ketagihan yang juga digunakan sebagai obat rekreasi karena efek euphoriknya.
Opiates
Morphine
Codeine
Sintetik dan setengah-sintetik opioids
Heroin
Oxycodone
Vicodin
Demerol
Darvocet
Tramadol
Fentanyl
obat rekreasi biasanya digunakan untuk mengubah emosi atau fungsi tubuh untuk rekreasi
Alcohol
Nicotine
Caffeine
Hallucinogens (including LSD, Magic mushrooms and Dissociative drug)
Cannabis
MDMA
GHB
Heroin
Cocaine
Inhalant
Entheogenic untuk membuat rasa mistik atau shamanistic
Magic mushrooms
Peyote
Ayahuasca
Amanita muscaria
Salvia divinorum
Datura
Obat peningkatan performa (untuk olah raga atau perang).
Amphetamine
Ephedrine
Cocaine
Anabolic steroids
Obat gaya hidup digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
Viagra
Rogaine
Antidepressant
obat Psychiatric
Antidepressants
Prozac
Paxil
Tranquilizers
Typical antipsychotic tranquilizers
Thorazine
Atypical antipsychotic tranquilizers
Sedative
Valium
Obat diare digunakan untuk mengatasi penyakit diare
Obat diare herbal alami.
Sumber: Wikipedia
Pharmacon
XIV
Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an.
Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.
Sumber: Wikipedia
Selasa, 03 Februari 2015
antipiretika (lanjutan)
Lanjutan
ANTIPIRETIKA
Definisi Obat
antipiretik adalah obat penghilang demam yang banyak digunakan untuk mengatasi demam tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis Obat Baru
Prototype Obat dari Golongan Jenis-Jenis Obat Demam (Antipiretika):
1. Salisilat
Salisilat, khususnya asetosal merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan anti inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretika. Farmakokinetika: Pemberian oral, sebagian salisilat akan diabsorpsi dengan cepat dalam bentuk yang utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Setelah diabsorpsi, salisilat akan menyebar diseluruh jaringan tubuh dan cairan transeluler. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar urin. Biotransformasi salisilat terjadi di banyak jaringan terutama di mikosom dan mitokondria hati. Salisilat akan diekskresi dalam bentuk metabolitnya melalui ginjal, keringat dan empedu. Asetosal/aspirin dapat menimbulkan perdarahan lambung, sindroma Reye (tidak boleh diberikan pada anak usia kurang dari 12 tahun).
Dosis: Untuk dewasa 325 mg- 650 mg, diberikan secara oral tiap 3 atau 4 jam. Untuk anak 15-20 mg/kg BB diberikan tiap 4-6 jam dengan dosis total tidak melebihi 3,6 gr per hari.
2. Salisilamid
Salisilamid adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgetik-antipiretika mirip asetosal, walaupun badan salisilamid tidak diubah menjadi salisilat. Efek analgetika-antipiretika salisilamid lebih lemah dari salisilat karena salisilamid dalam mukosa usus mengalami metabolisme lintas pertama, sehingga salisilamid yang diberikan masuk sirkulasi sebagai zat aktif.
Dosis: Untuk dewasa 3-4 kali 300-600 mg sehari. Untuk anak 65 mg/kg BB/hari diberikan 6kali/hari.
3. Diflunisal
Diflunisal merupakan derivate difluorofenil dari asam salisilat, tetapi in vivo diubah menjadi asam salisilat.
Farmakokinetika: Setelah pemberian oral, kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam. 99% akan terikat di albumin dan waktu paruh berkisar 8-12 jam.
Dosis: Dosis awal 500 mg disusul 250-500 mg sehari dengan dosis pemeliharaan tidak melebihi 1,5 gram sehari.
4. Para Amino Fenol Derivat para amino fenol yaitu asetaminophen dan fenasetin.
Mekanisme: menghambat biosintesis PGE2 yang lemah.
Farmakokinetika: Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 0,5 jam dan masa paruh dalam plasma adalah1-3 jam. Dalam plasma, asetaminofen 25% dan fenasetin 30% terikat dalam protein plasma. Ekskresi melalui ginjal dan sebagian asetaminofen dalam bentuk terkonjugasi. Peran Hipotalamus Sebagai Termostat Hipotalamus merupakan pusat pengaturan suhu tubuh. Hipotalamus akan menjaga kestabilan suhu tubuh dengan mengatur keseimbangan antara pengeluaran panas dengan produksi panas yang berlebihan bila terjadi demam.
Prototype Obat Dari Tiap Golongan Analgetik / Antipiretik
Tubuh kita sendiri sebenarnya memiliki analgesik alami Tubuh, analgesik tersebut adalah Endorfin.
A. ANALGETIK
Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.
Macam-macam obat Analgesik Opioid:
a. Metadon.
Mekanisme kerja : Kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.
Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit.
Efek tak diinginkan:
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
* Mual dam muntah pada dosis awal
b. Fentanil.
Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya.
Indikasi : Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
Efek tak diinginkan : Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi ringan.
c. Kodein
Mekanisme kerja : Sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin.
Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
Indikasi : Penghilang rasa nyeri minor
Efek tak diinginkan : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.
2. Obat Analgetik Non-narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.
Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:
a. Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.
b. Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
c. Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.
Biasanya analgesik di golongkan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1. Analgesik – Antipiretik Contoh parasetamol, fenasetin
2. Analgesik – AntiInflamasi contoh ibuprofen, asam mefenamat
3. Analgesik – Anti inflamasi kuat contoh Aspirin, Natrium Salisilat
Selain digolongkan berdasarkan efeknya, analgesik juga di golongkan berdasar tempat kerjanya. Penggolongan ini membedakan analgesik menjadi:
1. Analgesik Sentral
Yaitu analgesik yang menduduki reseptor miu contohnya tramadol, morphine
2. Analgesik Perifer
Yaitu analgesik yang bekerja pada saraf perifer contohnya parasetamol
Atas kerja farmakologisnya, analgesic dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Analgetik Perifer (non narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
2. Analgetik Narkotik
Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.
Berikut jenis obat analgetik narkotik :
a. Morfin dan derivatnya :
Morfin
Heroin
Hidromorfon
Oksimorfon
Levorfanol
Levalorfan
Kodein
Hidrokodon
Oksikodon
Nalorfin
Nalokson
Nalbufin
Tebain
b. Meperidin dan derifat fenilpiperidin :
Meperidin
Alfaprodin
DifenoksilatFentanil
Loperami
Metadon Dan Opioid lainx :
Metadon
Propoksifen
Dekstromoramida
Bezitramida
Obat-obat golongan analgetik dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: parasetamol, salisilat, (asetasol, salisilamida, dan benorilat), penghambat Prostaglandin (NSAID); ibuprofen, derivate-derivat antranilat ( mefenamilat, asam niflumat glafenin, floktafenin, derivate-derivat pirazolinon (aminofenazon, isoprofilpenazon, isoprofilaminofenazon), lainnya benzidamin.Obat golongan analgesic narkotik berupa, asetaminofen dan fenasetin. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid berupa aspirin dan salisilat lain, derivate asam propionate, asam indolasetat, derivate oksikam, fenamat, fenilbutazon.
B. Antipiretik
Macam-macam obat Antipiretik:
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.
2. Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
Jenis Obat Baru
Obat golongan Antiinflamasi non Steroid
1.Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal.
2.Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.
3.Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat
4.Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.
5.Turunan heteroarilasetat : Indometasin.
6.Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.
Indikasi, Kontra Indikasi serta Efek Samping
ALPHAMOL DROOP
ü Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL.
üIndikasi : Obat menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit/nyeri.
ü Kontra indikasi : Hipersensitifitas.
2. A L P H A M O L
ü Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup : parasetamol 120 mg/ 5 ml,etanol 6%.
ü Kaplet : parasetamol 600 mg.
ü Indikasi : Menurunkan panas , menghilangkan rasa sakit.
ü Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
3. ANALSPEC 250 MG
ü Komposisi : Tiap kapsul mengandung 250 mg asam mefenamat
ü Indikasi : untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri sewaktu haid, sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada keadaan demam.
ü Kontra Indikasi : Pada penderita tukak lambung dan usus, penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan penderita yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.
4. ANTALGIN FM CAPLET
ü Komposisi : Tiap tablet mengandung Metampiron 500 mg
ü Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit terutama nyeri kolik dan sakit setelah operasi.
ü Kontra Indikasi : Penderita hipersensitif Bayi dibawah 3 bulan atau dengan berat badan kurang dari 5 kg,
Wanita hamil & menyusui
Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 10 mmHg
5. ANTIZA TABLET
http://www.farmasiku.com/skins/default_blue/customer/images/spacer.gif
ü Indikasi : Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.
ü Kontra Indikasi : - Penderita dengan gangguan jantung dan diabetus melitu
- Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
6. ANTRAIN TABLET
ANTRAIN ® Tablet
ü Tiap tablet mengandung:
Na Metamizole ................................................ ...... 500 mg
ü Indikasi : Untuk mengurangi rasa sakit, terutama di kolik dan pascaoperasi.
ü Kontra Indikasi :
* Pasien yang diketahui hipersensitif terhadap Metamizole Na.
* Hamil atau menyusui perempuan.
* Pasien dengan tekanan darah sistolik <100 mmHg.
* Bayi di bawah 3 bulan atau berat <5 kg.
7. ASPILET THROMBO
ü Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi platelet) pada infark miokardial akut atau setelah stroke.
ü Kontra Indikasi :
- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.
- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.
ü Efek Samping :
Iritasi lambung-usus, mual, muntah.
Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.
8. ASPIRIN TABLET
ü Komposisi : Tiap tablet mengandung: Asam asetilsalisilat/aspirin 500mg pereda rasa nyeri atau sakit, menurunkan demam
ü Indikasi : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi tingkat ringan hingga agak berat.
ü Kontra Indikasi : Tukak lambung dan peka terhadap derivet asam salisilat, penderita asma dan alergi, penderita yang pernah atau sering mengalami pendarahan di bawah kulit, penderita hemofilia;, anak-anak di bawah umur 16 tahun.
9. BETAMOL TABLET 500 MG
ü Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam.
ü Kontra indikasi :
· Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
· Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
10. Nifedipine
ü Indikasi pemberian nifedipine:
· Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina pektoris setelah infark jantung) dan sebagai terapi tambahan pada hipertensi.
ü Kontra Indikasi pemberian nifedipine:
· Hipersensitivitas terhadap nifedipine.
· Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.
Peran Hipotalamus sebagai thermostat
Hipotalamus adalah sebuah kawasan yang kompleks di otak manusia, dan bahkan kecil inti dalam hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi yang berbeda. Inti paraventricular misalnya berisi Oksitosin dan vasopresin (juga disebut antidiuretic hormon) neuron yang proyek untuk pituitari posterior, tetapi juga mengandung neuron yang mengatur ACTH dan TSH sekresi (yang proyek untuk pituitari anterior), lambung refleks, ibu perilaku, tekanan darah, makan, respon imun, dan suhu.
Mengkoordinir hipotalamus banyak hormon dan perilaku ritme sirkadian, pola yang kompleks neuroendocrine output, kompleks homeostatic mekanisme dan banyak perilaku yang penting.
Hipotalamus harus karena itu menanggapi banyak sinyal yang berbeda, beberapa di antaranya dihasilkan eksternal dan beberapa internal. Jadi kaya terhubung dengan banyak bagian dari sistem saraf pusat, termasuk pembentukan reticular batang otak dan otonom zona, limbik otak-depan (terutama amigdala, septum, diagonal band Broca, dan lampu Bulbus dan korteks otak besar).
Hipotalamus responsif terhadap:
* Cahaya: daylength dan photoperiod untuk mengatur ritme sirkadian dan musiman
* Penciuman rangsangan, termasuk feromon
* Steroid, termasuk gonad steroid dan Kortikosteron
* Neurally ditransmisikan informasi yang timbul khususnya dari hati, perut, dan saluran reproduksi
* Input otonom
* Darah yang bertalian rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin, insulin, pituitary hormon, sitokin, plasma konsentrasi glukosa dan osmolarity dll
* Stres
* Menyerang mikroorganisme oleh peningkatan suhu tubuh, reset termostat tubuh ke atas.
Penciuman rangsangan
Rangsangan penciuman penting untuk seks dan fungsi neuroendocrine dalam banyak spesies. Untuk contoh jika mouse hamil terkena urin seorang laki-laki yang 'aneh' selama masa-masa kritis setelah persetubuhan kemudian kehamilan gagal (Bruce efek). Dengan demikian selama bersetubuh, mouse perempuan membentuk tepat 'penciuman memory' dari pasangannya yang tetap selama beberapa hari.
Pheromonal isyarat membantu sinkronisasi oestrus dalam banyak spesies; pada wanita, haid sinkronisasi mungkin juga timbul dari pheromonal isyarat, walaupun peran feromon pada manusia ini kini banyak diragukan oleh banyak.
Darah yang bertalian rangsangan
Peptida hormon memiliki pengaruh penting hipotalamus, dan untuk melakukannya mereka harus menghindari blood - brain barrier. Hipotalamus dikelilingi sebagian oleh daerah otak yang khusus yang kurang efektif blood - brain barrier; pengenduran kapiler di situs ini fenestrated untuk memungkinkan bagian gratis bahkan besar protein dan molekul lainnya. Sebagian dari situs ini adalah situs neurosecretion - neurohypophysis dan eminensia rata-rata. Namun orang lain situs di mana otak sampel komposisi darah. Dua dari situs ini, subfornical organ dan OVLT (organum vasculosum lamina terminalis) adalah organ-organ yang disebut circumventricular, di mana neuron berada dalam kontak intim dengan darah dan CSF. Struktur ini padat vascularized, dan berisi osmoreceptive dan menerima natrium neuron yang mengendalikan minum, vasopresin rilis, ekskresi natrium, dan natrium nafsu. Mereka juga mengandung neuron dengan reseptor angiotensin, faktor natriuretic atrial, endothelin dan relaxin, masing-masing penting dalam peraturan cairan dan elektrolit keseimbangan. Neuron di OVLT dan SFO proyek supraoptic inti dan paraventricular inti, dan juga untuk preoptic membantu daerah. Organ circumventricular juga dapat tempat tindakan interleukin untuk memperoleh demam dan sekresi ACTH melalui efek pada paraventricular neuron.
Ini tidak jelas bagaimana semua peptid yang mempengaruhi aktivitas membantu mendapatkan akses yang diperlukan. In the case of prolaktin dan leptin, ada bukti pengambilan aktif pada plexus choroid dari darah ke CSF. Beberapa hormon pituitary memiliki umpan balik negatif yang mempengaruhi pada sekresi membantu; sebagai contoh, hormon pertumbuhan feed kembali pada hipotalamus, tapi bagaimana itu masuk ke otak adalah tidak jelas. Ada juga bukti untuk tindakan pusat prolaktin dan TSH.
Hipotalamus berfungsi sebagai jenis termostat bagi tubuh. Mengatur suhu tubuh yang diinginkan, dan merangsang produksi panas dan retensi untuk menaikkan suhu darah tinggi pengaturan, atau berkeringat dan vasodilasi untuk mendinginkan darah untuk suhu yang lebih rendah. Demam semua hasil dari pengaturan yang dibesarkan di hipotalamus; suhu tubuh lebih tinggi karena penyebab lainnya dikelompokkan sebagai hipertermia.
Daerah Daerah Inti Fungsi
Anterior Medial Medialis inti preoptic
* kontraksi kandung kemih
* Menurunnya denyut jantung
* Penurunan tekanan darah
Inti Supraoptic (SO)
* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis
Paraventricular inti (PV)
* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis
Anterior membantu inti (AH)
* thermoregulation
* -engah
* berkeringat
* inhibisi thyrotropin
Suprachiasmatic inti (SC)
* vasopresin rilis
* Ritme sirkadian
Lateral Inti preoptic lateral
Lateral inti (LT)
* kehausan dan kelaparan
Bagian dari supraoptic inti (SO)
* vasopresin rilis
Tuberal Medial Dorsomedial membantu inti (DM)
* Rangsangan GI
Inti ventromedial (VM)
* kenyang
* kontrol neuroendocrine
Arcuate inti (AR)
* Lutenizing hormon R.H. rilis
* Folikel merangsang hormon dilepaskan faktor
* makan
* Dopamin
* GHRH
Lateral Lateral inti (LT)
* kehausan dan kelaparan
Inti tuberal lateral
Posterior Medial Mammillary inti (bagian tubuh mammillary) (MB)
* memori
Posterior inti (PN)
* Meningkatkan tekanan darah
* pupillary pelebaran
* menggigil
Lateral Lateral inti (LT)
Indikasi dan Kontra Indikasi
Indikasi dan kontra indikasi hormon tiroid dan paratiroid adalah……
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen.
Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan berat badan.
efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantu peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lainng, dan peningkatan kekuatan jantung
Efek samping dan gejala Toksin masing-masing golongan
Barangkali anda pernah mengalami saat-saati seperti ini, ketika tubuh terasa tidak segar padahal baru bangun tidur. Saat dibawa melangkah dan beraktivitas pun rasanya begitu berat. Anda memang tidak sakit, tapi juga tidak merasa benar-benar sehat. Jika hal itu terjadi sudah tiba saatnya bagi anda untuk melakukan detoks atau pembersihan racun tubuh. Di samping gejala-gejala tersebut masih ada gejala lain bisa dijadikan pertanda bahwa detoks harus mulai dilakukan seperti sakit kepala, berjerawat, kulit kusam dan sebagainya.
Secara alami, tubuh kita juga selalu melakukan detoks. Tetapi jika paparan toksin banyak dari yang biasa dikeluarkan tubuh, perlu dibantu dengan program detoks untuk membuat pembuangan racun lancar. Program detoks yang baik memang harus dilakukan secara teratur. Patut diingat bahwa toksin dalam tubuh telah terakumulasi selama bertahun-tahun dan tidak mungkin bisa langsung dibersihakan hanya dalam waktu beberapa hari saja melakukan program detoks.
Namun begitu anda jangan lantas membayangkan bahwa detoks harus langsung kita lakukan secara drastic. Karena melakukan detoks yang ekstrim berat bagi tubuh kita. Program detoks yang praktis dan ringan pun ada manfaatnya, terutama bila anda baru memulai. Setidaknya dengan program ini tubuh anda bisa beristirahat sejenak dari berbagai makanan yang sulit dicerna. Detoks juga membantu anda untuk membiasakan diri memilih makanan yang sehat dan mengurangi atau bahkan menjauhi makann tak sehat.
Saat paling ideal melakukan detoks singkat ini adalah ketika kita tidak terlalu disibukkan oleh urusan keluarga, kantor atau acara social. Dalam boks berikut, sajian program detoks bagi pemula (yang bukan penganut pola makan food combining). Tapi sebelumnya, anda perlu memperhatikan penjelasan berikut.
Makanan Yang Harus Dijauhi
Sebelum melakukan detoks, anda perlu membuat beberapa persiapan. Pertama menyingkirkan makanan yang perlu dijauhi dan berbelanja berbagai. Jenis bahan pangan yang disarankan. Menurut Dr. Elson Haas dalam tulisannya “Staying Healthy with Dr. Elson Haas”, ada beberapa pedoman khusus dalam tata cara makan yang perlu diikuti selama menjalankan detoks yaitu:
1. Kunyah makanan dengan baik dan luangkan cukup waktu untuk makan.
2. Istirahatlah beberapa menit sebelum dan setelah makan.
3. Makanlah dalam posisi duduk yang nyaman.
4. Minumlah hanya teh herba setelah makan malam.
Selain itu, selama melakukan detoks, jauhi makanan-makanan berikut:
1. Susu dan hasil olahannya.
2. Makanan dan minuman olahan industry (kalengan, instan, mengandung bahan pengawet dan pewarna).
3. Fast food.
4. Karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti putih, atau mie.
5. Makanan berlemak terutama lemak trans, juga makanan yang dimasak dengan santan bergula.
6. Menggunakan obat-obatan karena obat pun termasuk racun.
7. Batasi pemakaian garam dan hindari saus bumbu yang mengandung MSG.
Sedangkan jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah produk makanan organic karena membantu mengurangi jumlah toksin yang masuk ke dalam tubuh. Juga produk probiotik karena bermanaat untuk membantu memperbaiki pencernaan dan penyerapan makanan. Selain itu juga dianjurkan banyak minum air putih serta mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran segar. Jadi, siapkan banyak air putih, buah-buahan dan sayuran segar.
Jangan Lupa Persiapan Lainnya
Setelah persiapan yang berupa bahan pangan, persiapkan juga kegiatan yang akan anda lakukan selama menjalankan program detoks. Sebab sesungguhnya program detoks merupakan waktu yang paling tepat untuk memanjakan diri. Pesanlah tukang pijat untuk datang ke rumah bila memungkinkan. Jika tidak, buatlah janji dan lakukan acara pijat, lulur atau sauna di tempat favorit anda. Jangan lupa, persiapkan pula minyak esensial untuk aromaterapi.
Jika senang membaca, siapkan bacaan berupa buku atau majalah yang enak dibaca misalnya yang berhubungan dengan agama, bimbingan meditasi atau novel. Anda juga bisa menyewa film yang ringan dan menyenangkan. Bila mau menonton TV, hindari acara yang membuat anda tegang dan stress seperti berita criminal atau politik. Jangan lupa menyiapkan music favorit, pilih yang efeknya menenagkan. Selamat melakukan detoks.
Perhatikan Efek Samping Detoks
Satu hal yang perlu anda ingat adalah efek samping detoks. Pada saat mengeluarkan toksin, tubuh kita akan memberikan reaksi yang disebut krisis detoksifikasi. Efek ini merupakan reaksi normal dan tidak berbahaya, hanya menandakan bahwa proses detoksifikasi tengah berlangsung. Beberpa gejala yang mungkin timbul di antaranya adalah sakit kepala, mual, kembbung, sembelit, sering buang air besar, pilek, flu, demam ringan, nyeri otot dan persendian, gangguan kulit, gangguan emosi, kedinginan, dll.
Dalam kondisi tersebut, sebaiknya anda tidak meminum obat apapun. Segeralah berbaring atau tidur di tempat yang sejuk dan minum air putih atau jus segar sebanyak-banyaknya. Tetapi jika sakit yang dirasakan terlalu hebat, sebaiknya batalkan detoks dan secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Putih.
Contoh Rencana Detoks Akhir Pekan
Sebagai pemanasan, sejak jumat siang, nikamti makan siang yang ringan, terdiri dari sepiring salad dengan sedikit roti gandum dan sepotong ikan (kira-kira 120 gram).
Jumat Sore
1. Nikmati makan malam yang terdiri dari sepiring sayuran, berupa sayuran rebus dan sayuran mentah ditambah sebutir telur rebus dan sedikit nasi merah.
2. Lakukan olahraga ringan, misalnya jalan santai selama 30 menit, lakukan gerakan yoga atau senam tai chi. Jangan lupa minum air putih.
3. Mandi dengan menggunakan minyak esensial.
4. Lakukan relaksasi seperti mendengarkan music yang menenangkan atau membaca.
Sabtu Pagi
1. Bangun tidur, minum satu gelas air putih.
2. Minum lagi segelas air putih yang dicampur dengan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis (tambahkan madu bila perlu).
3. Minum 1 gelas jus mangga/papaya/semangka.
4. Sarapan ringan yang terdiri dari sedikit nasi merah dengan banyak sayuran ditambah tempe atau tahu.
5. Minum jus wortel.
6. Nikmati snack siang yang terdiri dari kacang almond, pistachios dan kacang tanah.
7. Lakukan latihan di tempat fitness, mandu sauna, atau latihan yoga untuk mengeluarkan keringat. Jangan lupa minum air putih yang cukup.
8. Sore harinya makan sedikit roti gandum atau nasi merah, sepotong ikan atau ayam kampong (kira-kira 120 gram saja) bersama sepiring salad.
9. Minum teh hijau.
10. Mandi dengan minyak esensial.
11. Lakukan meditasi
Minggu Pagi
1. Minum segelas air putih.
2. Minum lagi segelas air putih yang dicampur dengan perasan jeruk nipis atau jeruk lemon (tambahkan madu bila perlu).
3. Lakukan latihan stretching atau dipijat.
4. Minum segelas jus buah seperti mangga, semangka atau papaya.
5. Makan sarapan ringan yang terdiri dari sepiring sayuran dengan sedikit nasi merah dan tempe atau tahu.
6. Lakukan latihan tai chi.
7. Minum segelas jus mentimun.
8. Jangan lupa, sisihkan waktu untuk membuat jurnal. Catat baik-baik program yang cocok dan yang tidak cocok untuk anda dan susun program yang lebih menyenangkan untuk akhir pecan berikutnya.
Jika anda penganut pola makan Food Combining (FB), pengaturan makanan yang dicantumkan tersebut belum tentu sesuai untuk anda sebab pola makan tersebut memang ditujukan untuk mereka yang tidak menganut pola makan FC. Bagi anda penganut FC, lakukan program detoks menurut Andang Gunawan, misalnya dengan menu jus buah dan air putih saja, yaitu:
Bangun tidur: minum segelas air putih dicampur ½ buah jeruk nipis/lemon peras. Kemudian mulai jam 7 pagi 1 gelas jus buah setiap 2 jam sekali. Jadi dalam sehari anda perllu 7-8 gelas jus buah. Di antara waktu minum jus buah, selingi dengan minum banyak air putih.
Mengenai aktivitas yang dilakukan saat detoks, bisa tetap mengikuti program sebagaimana telah diuraikan yaitu olahraga, aromaterapi, membaca, mendengarkan music, meditasi dan sebagainya. Jadi yang perlu anda ubah hanya menu makanan saja.
(Sumber: Nirmala)
ANTIPIRETIKA
Definisi Obat
antipiretik adalah obat penghilang demam yang banyak digunakan untuk mengatasi demam tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis Obat Baru
Prototype Obat dari Golongan Jenis-Jenis Obat Demam (Antipiretika):
1. Salisilat
Salisilat, khususnya asetosal merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan anti inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretika. Farmakokinetika: Pemberian oral, sebagian salisilat akan diabsorpsi dengan cepat dalam bentuk yang utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Setelah diabsorpsi, salisilat akan menyebar diseluruh jaringan tubuh dan cairan transeluler. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar urin. Biotransformasi salisilat terjadi di banyak jaringan terutama di mikosom dan mitokondria hati. Salisilat akan diekskresi dalam bentuk metabolitnya melalui ginjal, keringat dan empedu. Asetosal/aspirin dapat menimbulkan perdarahan lambung, sindroma Reye (tidak boleh diberikan pada anak usia kurang dari 12 tahun).
Dosis: Untuk dewasa 325 mg- 650 mg, diberikan secara oral tiap 3 atau 4 jam. Untuk anak 15-20 mg/kg BB diberikan tiap 4-6 jam dengan dosis total tidak melebihi 3,6 gr per hari.
2. Salisilamid
Salisilamid adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgetik-antipiretika mirip asetosal, walaupun badan salisilamid tidak diubah menjadi salisilat. Efek analgetika-antipiretika salisilamid lebih lemah dari salisilat karena salisilamid dalam mukosa usus mengalami metabolisme lintas pertama, sehingga salisilamid yang diberikan masuk sirkulasi sebagai zat aktif.
Dosis: Untuk dewasa 3-4 kali 300-600 mg sehari. Untuk anak 65 mg/kg BB/hari diberikan 6kali/hari.
3. Diflunisal
Diflunisal merupakan derivate difluorofenil dari asam salisilat, tetapi in vivo diubah menjadi asam salisilat.
Farmakokinetika: Setelah pemberian oral, kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam. 99% akan terikat di albumin dan waktu paruh berkisar 8-12 jam.
Dosis: Dosis awal 500 mg disusul 250-500 mg sehari dengan dosis pemeliharaan tidak melebihi 1,5 gram sehari.
4. Para Amino Fenol Derivat para amino fenol yaitu asetaminophen dan fenasetin.
Mekanisme: menghambat biosintesis PGE2 yang lemah.
Farmakokinetika: Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 0,5 jam dan masa paruh dalam plasma adalah1-3 jam. Dalam plasma, asetaminofen 25% dan fenasetin 30% terikat dalam protein plasma. Ekskresi melalui ginjal dan sebagian asetaminofen dalam bentuk terkonjugasi. Peran Hipotalamus Sebagai Termostat Hipotalamus merupakan pusat pengaturan suhu tubuh. Hipotalamus akan menjaga kestabilan suhu tubuh dengan mengatur keseimbangan antara pengeluaran panas dengan produksi panas yang berlebihan bila terjadi demam.
Prototype Obat Dari Tiap Golongan Analgetik / Antipiretik
Tubuh kita sendiri sebenarnya memiliki analgesik alami Tubuh, analgesik tersebut adalah Endorfin.
A. ANALGETIK
Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.
Macam-macam obat Analgesik Opioid:
a. Metadon.
Mekanisme kerja : Kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.
Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit.
Efek tak diinginkan:
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
* Mual dam muntah pada dosis awal
b. Fentanil.
Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya.
Indikasi : Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
Efek tak diinginkan : Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi ringan.
c. Kodein
Mekanisme kerja : Sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin.
Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
Indikasi : Penghilang rasa nyeri minor
Efek tak diinginkan : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.
2. Obat Analgetik Non-narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.
Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:
a. Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.
b. Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
c. Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.
Biasanya analgesik di golongkan menjadi beberapa kelompok, antara lain:
1. Analgesik – Antipiretik Contoh parasetamol, fenasetin
2. Analgesik – AntiInflamasi contoh ibuprofen, asam mefenamat
3. Analgesik – Anti inflamasi kuat contoh Aspirin, Natrium Salisilat
Selain digolongkan berdasarkan efeknya, analgesik juga di golongkan berdasar tempat kerjanya. Penggolongan ini membedakan analgesik menjadi:
1. Analgesik Sentral
Yaitu analgesik yang menduduki reseptor miu contohnya tramadol, morphine
2. Analgesik Perifer
Yaitu analgesik yang bekerja pada saraf perifer contohnya parasetamol
Atas kerja farmakologisnya, analgesic dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Analgetik Perifer (non narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
2. Analgetik Narkotik
Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.
Berikut jenis obat analgetik narkotik :
a. Morfin dan derivatnya :
Morfin
Heroin
Hidromorfon
Oksimorfon
Levorfanol
Levalorfan
Kodein
Hidrokodon
Oksikodon
Nalorfin
Nalokson
Nalbufin
Tebain
b. Meperidin dan derifat fenilpiperidin :
Meperidin
Alfaprodin
DifenoksilatFentanil
Loperami
Metadon Dan Opioid lainx :
Metadon
Propoksifen
Dekstromoramida
Bezitramida
Obat-obat golongan analgetik dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: parasetamol, salisilat, (asetasol, salisilamida, dan benorilat), penghambat Prostaglandin (NSAID); ibuprofen, derivate-derivat antranilat ( mefenamilat, asam niflumat glafenin, floktafenin, derivate-derivat pirazolinon (aminofenazon, isoprofilpenazon, isoprofilaminofenazon), lainnya benzidamin.Obat golongan analgesic narkotik berupa, asetaminofen dan fenasetin. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid berupa aspirin dan salisilat lain, derivate asam propionate, asam indolasetat, derivate oksikam, fenamat, fenilbutazon.
B. Antipiretik
Macam-macam obat Antipiretik:
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.
2. Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
Jenis Obat Baru
Obat golongan Antiinflamasi non Steroid
1.Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal.
2.Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.
3.Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat
4.Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.
5.Turunan heteroarilasetat : Indometasin.
6.Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.
Indikasi, Kontra Indikasi serta Efek Samping
ALPHAMOL DROOP
ü Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL.
üIndikasi : Obat menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit/nyeri.
ü Kontra indikasi : Hipersensitifitas.
2. A L P H A M O L
ü Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup : parasetamol 120 mg/ 5 ml,etanol 6%.
ü Kaplet : parasetamol 600 mg.
ü Indikasi : Menurunkan panas , menghilangkan rasa sakit.
ü Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
3. ANALSPEC 250 MG
ü Komposisi : Tiap kapsul mengandung 250 mg asam mefenamat
ü Indikasi : untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri sewaktu haid, sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada keadaan demam.
ü Kontra Indikasi : Pada penderita tukak lambung dan usus, penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan penderita yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.
4. ANTALGIN FM CAPLET
ü Komposisi : Tiap tablet mengandung Metampiron 500 mg
ü Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit terutama nyeri kolik dan sakit setelah operasi.
ü Kontra Indikasi : Penderita hipersensitif Bayi dibawah 3 bulan atau dengan berat badan kurang dari 5 kg,
Wanita hamil & menyusui
Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 10 mmHg
5. ANTIZA TABLET
http://www.farmasiku.com/skins/default_blue/customer/images/spacer.gif
ü Indikasi : Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.
ü Kontra Indikasi : - Penderita dengan gangguan jantung dan diabetus melitu
- Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
6. ANTRAIN TABLET
ANTRAIN ® Tablet
ü Tiap tablet mengandung:
Na Metamizole ................................................ ...... 500 mg
ü Indikasi : Untuk mengurangi rasa sakit, terutama di kolik dan pascaoperasi.
ü Kontra Indikasi :
* Pasien yang diketahui hipersensitif terhadap Metamizole Na.
* Hamil atau menyusui perempuan.
* Pasien dengan tekanan darah sistolik <100 mmHg.
* Bayi di bawah 3 bulan atau berat <5 kg.
7. ASPILET THROMBO
ü Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi platelet) pada infark miokardial akut atau setelah stroke.
ü Kontra Indikasi :
- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.
- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.
ü Efek Samping :
Iritasi lambung-usus, mual, muntah.
Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.
8. ASPIRIN TABLET
ü Komposisi : Tiap tablet mengandung: Asam asetilsalisilat/aspirin 500mg pereda rasa nyeri atau sakit, menurunkan demam
ü Indikasi : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi tingkat ringan hingga agak berat.
ü Kontra Indikasi : Tukak lambung dan peka terhadap derivet asam salisilat, penderita asma dan alergi, penderita yang pernah atau sering mengalami pendarahan di bawah kulit, penderita hemofilia;, anak-anak di bawah umur 16 tahun.
9. BETAMOL TABLET 500 MG
ü Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam.
ü Kontra indikasi :
· Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
· Penderita hipersensitif terhadap obat ini.
10. Nifedipine
ü Indikasi pemberian nifedipine:
· Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina pektoris setelah infark jantung) dan sebagai terapi tambahan pada hipertensi.
ü Kontra Indikasi pemberian nifedipine:
· Hipersensitivitas terhadap nifedipine.
· Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.
Peran Hipotalamus sebagai thermostat
Hipotalamus adalah sebuah kawasan yang kompleks di otak manusia, dan bahkan kecil inti dalam hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi yang berbeda. Inti paraventricular misalnya berisi Oksitosin dan vasopresin (juga disebut antidiuretic hormon) neuron yang proyek untuk pituitari posterior, tetapi juga mengandung neuron yang mengatur ACTH dan TSH sekresi (yang proyek untuk pituitari anterior), lambung refleks, ibu perilaku, tekanan darah, makan, respon imun, dan suhu.
Mengkoordinir hipotalamus banyak hormon dan perilaku ritme sirkadian, pola yang kompleks neuroendocrine output, kompleks homeostatic mekanisme dan banyak perilaku yang penting.
Hipotalamus harus karena itu menanggapi banyak sinyal yang berbeda, beberapa di antaranya dihasilkan eksternal dan beberapa internal. Jadi kaya terhubung dengan banyak bagian dari sistem saraf pusat, termasuk pembentukan reticular batang otak dan otonom zona, limbik otak-depan (terutama amigdala, septum, diagonal band Broca, dan lampu Bulbus dan korteks otak besar).
Hipotalamus responsif terhadap:
* Cahaya: daylength dan photoperiod untuk mengatur ritme sirkadian dan musiman
* Penciuman rangsangan, termasuk feromon
* Steroid, termasuk gonad steroid dan Kortikosteron
* Neurally ditransmisikan informasi yang timbul khususnya dari hati, perut, dan saluran reproduksi
* Input otonom
* Darah yang bertalian rangsangan, termasuk leptin, ghrelin, angiotensin, insulin, pituitary hormon, sitokin, plasma konsentrasi glukosa dan osmolarity dll
* Stres
* Menyerang mikroorganisme oleh peningkatan suhu tubuh, reset termostat tubuh ke atas.
Penciuman rangsangan
Rangsangan penciuman penting untuk seks dan fungsi neuroendocrine dalam banyak spesies. Untuk contoh jika mouse hamil terkena urin seorang laki-laki yang 'aneh' selama masa-masa kritis setelah persetubuhan kemudian kehamilan gagal (Bruce efek). Dengan demikian selama bersetubuh, mouse perempuan membentuk tepat 'penciuman memory' dari pasangannya yang tetap selama beberapa hari.
Pheromonal isyarat membantu sinkronisasi oestrus dalam banyak spesies; pada wanita, haid sinkronisasi mungkin juga timbul dari pheromonal isyarat, walaupun peran feromon pada manusia ini kini banyak diragukan oleh banyak.
Darah yang bertalian rangsangan
Peptida hormon memiliki pengaruh penting hipotalamus, dan untuk melakukannya mereka harus menghindari blood - brain barrier. Hipotalamus dikelilingi sebagian oleh daerah otak yang khusus yang kurang efektif blood - brain barrier; pengenduran kapiler di situs ini fenestrated untuk memungkinkan bagian gratis bahkan besar protein dan molekul lainnya. Sebagian dari situs ini adalah situs neurosecretion - neurohypophysis dan eminensia rata-rata. Namun orang lain situs di mana otak sampel komposisi darah. Dua dari situs ini, subfornical organ dan OVLT (organum vasculosum lamina terminalis) adalah organ-organ yang disebut circumventricular, di mana neuron berada dalam kontak intim dengan darah dan CSF. Struktur ini padat vascularized, dan berisi osmoreceptive dan menerima natrium neuron yang mengendalikan minum, vasopresin rilis, ekskresi natrium, dan natrium nafsu. Mereka juga mengandung neuron dengan reseptor angiotensin, faktor natriuretic atrial, endothelin dan relaxin, masing-masing penting dalam peraturan cairan dan elektrolit keseimbangan. Neuron di OVLT dan SFO proyek supraoptic inti dan paraventricular inti, dan juga untuk preoptic membantu daerah. Organ circumventricular juga dapat tempat tindakan interleukin untuk memperoleh demam dan sekresi ACTH melalui efek pada paraventricular neuron.
Ini tidak jelas bagaimana semua peptid yang mempengaruhi aktivitas membantu mendapatkan akses yang diperlukan. In the case of prolaktin dan leptin, ada bukti pengambilan aktif pada plexus choroid dari darah ke CSF. Beberapa hormon pituitary memiliki umpan balik negatif yang mempengaruhi pada sekresi membantu; sebagai contoh, hormon pertumbuhan feed kembali pada hipotalamus, tapi bagaimana itu masuk ke otak adalah tidak jelas. Ada juga bukti untuk tindakan pusat prolaktin dan TSH.
Hipotalamus berfungsi sebagai jenis termostat bagi tubuh. Mengatur suhu tubuh yang diinginkan, dan merangsang produksi panas dan retensi untuk menaikkan suhu darah tinggi pengaturan, atau berkeringat dan vasodilasi untuk mendinginkan darah untuk suhu yang lebih rendah. Demam semua hasil dari pengaturan yang dibesarkan di hipotalamus; suhu tubuh lebih tinggi karena penyebab lainnya dikelompokkan sebagai hipertermia.
Daerah Daerah Inti Fungsi
Anterior Medial Medialis inti preoptic
* kontraksi kandung kemih
* Menurunnya denyut jantung
* Penurunan tekanan darah
Inti Supraoptic (SO)
* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis
Paraventricular inti (PV)
* Oksitosin rilis
* vasopresin rilis
Anterior membantu inti (AH)
* thermoregulation
* -engah
* berkeringat
* inhibisi thyrotropin
Suprachiasmatic inti (SC)
* vasopresin rilis
* Ritme sirkadian
Lateral Inti preoptic lateral
Lateral inti (LT)
* kehausan dan kelaparan
Bagian dari supraoptic inti (SO)
* vasopresin rilis
Tuberal Medial Dorsomedial membantu inti (DM)
* Rangsangan GI
Inti ventromedial (VM)
* kenyang
* kontrol neuroendocrine
Arcuate inti (AR)
* Lutenizing hormon R.H. rilis
* Folikel merangsang hormon dilepaskan faktor
* makan
* Dopamin
* GHRH
Lateral Lateral inti (LT)
* kehausan dan kelaparan
Inti tuberal lateral
Posterior Medial Mammillary inti (bagian tubuh mammillary) (MB)
* memori
Posterior inti (PN)
* Meningkatkan tekanan darah
* pupillary pelebaran
* menggigil
Lateral Lateral inti (LT)
Indikasi dan Kontra Indikasi
Indikasi dan kontra indikasi hormon tiroid dan paratiroid adalah……
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen.
Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan berat badan.
efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantu peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lainng, dan peningkatan kekuatan jantung
Efek samping dan gejala Toksin masing-masing golongan
Barangkali anda pernah mengalami saat-saati seperti ini, ketika tubuh terasa tidak segar padahal baru bangun tidur. Saat dibawa melangkah dan beraktivitas pun rasanya begitu berat. Anda memang tidak sakit, tapi juga tidak merasa benar-benar sehat. Jika hal itu terjadi sudah tiba saatnya bagi anda untuk melakukan detoks atau pembersihan racun tubuh. Di samping gejala-gejala tersebut masih ada gejala lain bisa dijadikan pertanda bahwa detoks harus mulai dilakukan seperti sakit kepala, berjerawat, kulit kusam dan sebagainya.
Secara alami, tubuh kita juga selalu melakukan detoks. Tetapi jika paparan toksin banyak dari yang biasa dikeluarkan tubuh, perlu dibantu dengan program detoks untuk membuat pembuangan racun lancar. Program detoks yang baik memang harus dilakukan secara teratur. Patut diingat bahwa toksin dalam tubuh telah terakumulasi selama bertahun-tahun dan tidak mungkin bisa langsung dibersihakan hanya dalam waktu beberapa hari saja melakukan program detoks.
Namun begitu anda jangan lantas membayangkan bahwa detoks harus langsung kita lakukan secara drastic. Karena melakukan detoks yang ekstrim berat bagi tubuh kita. Program detoks yang praktis dan ringan pun ada manfaatnya, terutama bila anda baru memulai. Setidaknya dengan program ini tubuh anda bisa beristirahat sejenak dari berbagai makanan yang sulit dicerna. Detoks juga membantu anda untuk membiasakan diri memilih makanan yang sehat dan mengurangi atau bahkan menjauhi makann tak sehat.
Saat paling ideal melakukan detoks singkat ini adalah ketika kita tidak terlalu disibukkan oleh urusan keluarga, kantor atau acara social. Dalam boks berikut, sajian program detoks bagi pemula (yang bukan penganut pola makan food combining). Tapi sebelumnya, anda perlu memperhatikan penjelasan berikut.
Makanan Yang Harus Dijauhi
Sebelum melakukan detoks, anda perlu membuat beberapa persiapan. Pertama menyingkirkan makanan yang perlu dijauhi dan berbelanja berbagai. Jenis bahan pangan yang disarankan. Menurut Dr. Elson Haas dalam tulisannya “Staying Healthy with Dr. Elson Haas”, ada beberapa pedoman khusus dalam tata cara makan yang perlu diikuti selama menjalankan detoks yaitu:
1. Kunyah makanan dengan baik dan luangkan cukup waktu untuk makan.
2. Istirahatlah beberapa menit sebelum dan setelah makan.
3. Makanlah dalam posisi duduk yang nyaman.
4. Minumlah hanya teh herba setelah makan malam.
Selain itu, selama melakukan detoks, jauhi makanan-makanan berikut:
1. Susu dan hasil olahannya.
2. Makanan dan minuman olahan industry (kalengan, instan, mengandung bahan pengawet dan pewarna).
3. Fast food.
4. Karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti putih, atau mie.
5. Makanan berlemak terutama lemak trans, juga makanan yang dimasak dengan santan bergula.
6. Menggunakan obat-obatan karena obat pun termasuk racun.
7. Batasi pemakaian garam dan hindari saus bumbu yang mengandung MSG.
Sedangkan jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah produk makanan organic karena membantu mengurangi jumlah toksin yang masuk ke dalam tubuh. Juga produk probiotik karena bermanaat untuk membantu memperbaiki pencernaan dan penyerapan makanan. Selain itu juga dianjurkan banyak minum air putih serta mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran segar. Jadi, siapkan banyak air putih, buah-buahan dan sayuran segar.
Jangan Lupa Persiapan Lainnya
Setelah persiapan yang berupa bahan pangan, persiapkan juga kegiatan yang akan anda lakukan selama menjalankan program detoks. Sebab sesungguhnya program detoks merupakan waktu yang paling tepat untuk memanjakan diri. Pesanlah tukang pijat untuk datang ke rumah bila memungkinkan. Jika tidak, buatlah janji dan lakukan acara pijat, lulur atau sauna di tempat favorit anda. Jangan lupa, persiapkan pula minyak esensial untuk aromaterapi.
Jika senang membaca, siapkan bacaan berupa buku atau majalah yang enak dibaca misalnya yang berhubungan dengan agama, bimbingan meditasi atau novel. Anda juga bisa menyewa film yang ringan dan menyenangkan. Bila mau menonton TV, hindari acara yang membuat anda tegang dan stress seperti berita criminal atau politik. Jangan lupa menyiapkan music favorit, pilih yang efeknya menenagkan. Selamat melakukan detoks.
Perhatikan Efek Samping Detoks
Satu hal yang perlu anda ingat adalah efek samping detoks. Pada saat mengeluarkan toksin, tubuh kita akan memberikan reaksi yang disebut krisis detoksifikasi. Efek ini merupakan reaksi normal dan tidak berbahaya, hanya menandakan bahwa proses detoksifikasi tengah berlangsung. Beberpa gejala yang mungkin timbul di antaranya adalah sakit kepala, mual, kembbung, sembelit, sering buang air besar, pilek, flu, demam ringan, nyeri otot dan persendian, gangguan kulit, gangguan emosi, kedinginan, dll.
Dalam kondisi tersebut, sebaiknya anda tidak meminum obat apapun. Segeralah berbaring atau tidur di tempat yang sejuk dan minum air putih atau jus segar sebanyak-banyaknya. Tetapi jika sakit yang dirasakan terlalu hebat, sebaiknya batalkan detoks dan secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Putih.
Contoh Rencana Detoks Akhir Pekan
Sebagai pemanasan, sejak jumat siang, nikamti makan siang yang ringan, terdiri dari sepiring salad dengan sedikit roti gandum dan sepotong ikan (kira-kira 120 gram).
Jumat Sore
1. Nikmati makan malam yang terdiri dari sepiring sayuran, berupa sayuran rebus dan sayuran mentah ditambah sebutir telur rebus dan sedikit nasi merah.
2. Lakukan olahraga ringan, misalnya jalan santai selama 30 menit, lakukan gerakan yoga atau senam tai chi. Jangan lupa minum air putih.
3. Mandi dengan menggunakan minyak esensial.
4. Lakukan relaksasi seperti mendengarkan music yang menenangkan atau membaca.
Sabtu Pagi
1. Bangun tidur, minum satu gelas air putih.
2. Minum lagi segelas air putih yang dicampur dengan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis (tambahkan madu bila perlu).
3. Minum 1 gelas jus mangga/papaya/semangka.
4. Sarapan ringan yang terdiri dari sedikit nasi merah dengan banyak sayuran ditambah tempe atau tahu.
5. Minum jus wortel.
6. Nikmati snack siang yang terdiri dari kacang almond, pistachios dan kacang tanah.
7. Lakukan latihan di tempat fitness, mandu sauna, atau latihan yoga untuk mengeluarkan keringat. Jangan lupa minum air putih yang cukup.
8. Sore harinya makan sedikit roti gandum atau nasi merah, sepotong ikan atau ayam kampong (kira-kira 120 gram saja) bersama sepiring salad.
9. Minum teh hijau.
10. Mandi dengan minyak esensial.
11. Lakukan meditasi
Minggu Pagi
1. Minum segelas air putih.
2. Minum lagi segelas air putih yang dicampur dengan perasan jeruk nipis atau jeruk lemon (tambahkan madu bila perlu).
3. Lakukan latihan stretching atau dipijat.
4. Minum segelas jus buah seperti mangga, semangka atau papaya.
5. Makan sarapan ringan yang terdiri dari sepiring sayuran dengan sedikit nasi merah dan tempe atau tahu.
6. Lakukan latihan tai chi.
7. Minum segelas jus mentimun.
8. Jangan lupa, sisihkan waktu untuk membuat jurnal. Catat baik-baik program yang cocok dan yang tidak cocok untuk anda dan susun program yang lebih menyenangkan untuk akhir pecan berikutnya.
Jika anda penganut pola makan Food Combining (FB), pengaturan makanan yang dicantumkan tersebut belum tentu sesuai untuk anda sebab pola makan tersebut memang ditujukan untuk mereka yang tidak menganut pola makan FC. Bagi anda penganut FC, lakukan program detoks menurut Andang Gunawan, misalnya dengan menu jus buah dan air putih saja, yaitu:
Bangun tidur: minum segelas air putih dicampur ½ buah jeruk nipis/lemon peras. Kemudian mulai jam 7 pagi 1 gelas jus buah setiap 2 jam sekali. Jadi dalam sehari anda perllu 7-8 gelas jus buah. Di antara waktu minum jus buah, selingi dengan minum banyak air putih.
Mengenai aktivitas yang dilakukan saat detoks, bisa tetap mengikuti program sebagaimana telah diuraikan yaitu olahraga, aromaterapi, membaca, mendengarkan music, meditasi dan sebagainya. Jadi yang perlu anda ubah hanya menu makanan saja.
(Sumber: Nirmala)
Minggu, 01 Februari 2015
analgetik dan antipiretik
Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, kita sering mengunakannya misalnya ketika sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda nyeri.
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas, tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostaglandin pada CNS.
ANALGETETIKA
Definisi Obat analgetik adalah obat penghilang nyeri yang banyak digunakan untuk mengatasi sakit kepala, demam dan nyeri ringan, tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis Obat Baru
Prototype Obat Dari Golongan ini yakni:
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, kita sering mengunakannya misalnya ketika sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda nyeri.
Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas, tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostaglandin pada CNS.
ANALGETETIKA
Definisi Obat analgetik adalah obat penghilang nyeri yang banyak digunakan untuk mengatasi sakit kepala, demam dan nyeri ringan, tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis Obat Baru
Prototype Obat Dari Golongan ini yakni:
- Analgetika Narkotik. Zat-zat ini memiliki daya menghalangi nyeri yang kuat sekali dengan tingkat kerja yang terletak di Sistem Saraf Pusat. Umumnya mengurangi kesadaran (sifat meredakan dan menidurkan) dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia). Dapat mengakibatkan toleransidan kebiasaan (habituasi) serta ketergantungan psikis dan fisik (ketagihan adiksi) dengan gejala-gejala abstinensia bila pengobatan dihentikan. Karena bahaya adiksi ini, maka kebanyakan analgetika sentral seperti narkotika dimasukkan dalam Undang-Undang Narkotika dan penggunaannya diawasi dengan ketat oleh Dirjen POM. Secara kimiawi, obat-obat ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Alkaloid candu alamiah, sintesis morfin dan kodein, heroin, hidromorfon,hidrokodon, dan dionin. 2. Pengganti-pengganti morfin yang terdiri dari : -Petidin dan turunannya, fentanil dan sufentanil -Metadon dan turunannya, dekstromoramida, bezitramida, piritramida, dan d-ptopoksifen -Fenantren dan turunannya levorfenol termasuk pula pentazosin.
- Analgetika Perifer (non-narkotik) Obat obat ini dinamakan analgetika perifer, karena tidak mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, tidak menurunkan kesadaran atau mengakibatkan ketagihan. Semua analgetika perifer juga memiliki kerja antipiretik, yaitu menurunkan suhu badan pada keadaan demam, makadisebut juga analgetik antipiretik. Khasiatnya berdasarkan rangsangannya terhadap pusat. Pengatur kalor di hipotalamus, yang mengakibatkan vasodilatasi perifer (di kulit) dengan bertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluarnya banyak keringat. Penggolongan analgetika perifer secara kimiawi adalah sebagai berikut: 1. salisilat-salisilat, Na-salisilat, asetosal, salisilamida, dan benirilat. 2. Derivat-derivat p-aminofenol:fenasetin dan parasetamol. 3. Derivat-derivat pirozolon: antipirin, aminofenazon, dipiron, fenilbutazon dan turunan-turunannya. 4. Derivat-derivat antranilat: glafenin, asam mefenamat, dan asam nifluminat.Efek-efek samping yang biasanya muncul adalah gangguan-gangguan lambung-usus,kerusakan darah, merusakan hati, dan ginjal dan juga reaksi-reaksi alergi kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada penggunaan lama atau pada dosis besar, maka sebaiknya janganlah menggunakan analgetika ini secara terus-menerus.
- Analgetika-Antipiretik Analgetik adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Jadi, analgetik-antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
Efek Samping dan Gejala Toksik
Efek samping yang paling umum adalah gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal dan juga reaksi alergi kulit. Efek-efek samping ini terutama terjadi pada penggunaan lama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu penggunaan analgetika secara kontinu tidak dianjurka
Sumber: dian husada
Langganan:
Postingan (Atom)